Jurnal Manajemen Kantor: Pengukuran Kerja untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja

Work Measurement to Improve Work Productivity 

Pengukuran Kerja untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja 

by: 
Andrea Benitha Augustine 
Program Studi Bahasa Inggris 
Politeknik Negeri Bandung 


ABSTRACT 

Having a successful company is no doubt a dream of every entrepreneur. There are many aspects that support the success of a company, and one of them is employee cooperation. Productive employees who contribute positively to their company will lead the company to success. In improving employees’ productivity, one of the ways is to set work measurements. Work measurements is the application designed to evaluate the results produced by employees compared to predetermined standards. The main purpose of this journal is to discuss about work measurements, productivity, and the relationship between these two instruments. 

Keywords: office, human resources, work measurement, productivity 


ABSTRAK 

Memiliki perusahaan yang sukses tentu merupakan keinginan setiap pengusaha. Banyak aspek yang mempengaruhi suksesnya perusahaan, dan salah satunya adalah kerjasama dari para pegawai. Pegawai yang produktif dan berkontribusi positif akan membawa perusahaan menuju kesuksesan. Salah satu cara meningkatkan produktivitas pegawai adalah menetapkan pengukuran kerja. Pengukuran kerja bertujuan untuk menilai seberapa baik output yang dihasilkan oleh pegawai dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. Dalam jurnal ini, terdapat pembahasan tentang pengukuran kerja, produktivitas, dan hubungan antara kedua hal tersebut. 

Katakunci: kantor, sumber daya manusia, pengukuran kerja, produktivitas 




1. PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang 

Sumber daya manusia adalah salah satu dari aset-aset terpenting di suatu perusahaan. Keberhasilan dan kegagalan suatu perusahaan sebagian besar bergantung pada pegawai yang bekerja di perusahaan tersebut. Tanpa kontribusi mereka, perusahaan tidak dapat maju dan berkembang. 

Untuk mencapai hasil yang memuaskan, pegawai dituntut untuk produktif dan memberikan kontribusi secara positif. Namun, banyak faktor yang menyebabkan hal ini tidak mudah tercapai. Misalnya, jadwal kerja yang terlalu padat membuat pegawai merasa jenuh dalam melakukan pekerjaannya. Hal ini akan berefek pada produktivitas dan efektivitas pekerjaan yang menurun. 

Maka dari itu, dibuatlah solusi untuk mengatasi produktivitas dan efektivitas kerja yang menurun, yaitu dengan melakukan pengukuran kerja. Pengukuran kerja sangat dibutuhkan untuk mengukur performa pegawai dan menetapkan standar hasil untuk dicapai. 


1.2 Tujuan Penelitian 

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 
  1. untuk mengetahui apa itu pengukuran kerja; dan
  2. untuk mengetahui seperti apa hubungan pengukuran kerja dengan efisiensi kerja. 


1.3 Manfaat Penelitian 

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, manfaat penelitian ini adalah sebagai materi dalam mempelajari tentang pengukuran kerja, efektivitas kerja, dan hubungan kedua hal tersebut untuk menghasilkan output yang maksimal. 




2. KAJIAN LITERATUR 

2.1. Pengertian Pengukuran Kerja 

Kallaus dan Keeling dalam Harmon (2013:169) menyatakan bahwa pengukuran kerja merupakan alat kontrol keuangan yang digunakan untuk menentukan kesempurnaan dan efektivitas pekerjaan. Groover (2007) mendefinisikan pengukuran kerja sebagai penerapan berbagai teknik yang dirancang untuk menetapkan waktu bagi pegawai untuk melakukan pekerjaan tertentu pada tingkat kinerja yang ditetapkan. 


2.1.1 Tujuan Pengukuran Kerja 

Adapun tujuan dari pengukuran kerja adalah sebagai berikut: 
  1. Memperoleh kondisi nyata dari apa saja yang telah dilaksanakan pegawai. 
  2. Mengetahui dan meminimalisir waktu yang terbuang secara tidak efektif. Waktu yang tidak efektif tersebut dicatat dalam pengukuran kerja. 
  3. Menilai output yang dihasilkan oleh pegawai dibandingkan dengan output yang ditetapkan di standar kerja. 
  4. Membantu pimpinan dalam perencanaan dan penjadwalan kerja. 
  5. Memudahkan penetapan tujuan dan sasaran. Pimpinan dipermudah dalam menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis dan dapat dicapai oleh pegawai-pegawainya dengan baik. 
  6. Membantu meningkatkan moral dan motivasi pegawai. Tanpa disadari, pegawai akan merasa termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan secara efektif dan menghasilkan output yang diharapkan. 


2.1.2 Teknik Pengukuran Kerja 

Setiap perusahaan menerapkan teknik pengukuran kerja yang berbeda-beda. Perusahaan dapat memilih di antara berbagai macam teknik yang dianggap paling sesuai untuk pengukuran kerja pegawainya. Memilih teknik pengukuran kerja tergantung pada beberapa kriteria. Berikut adalah kriteria yang dapat dipertimbangkan dalam memilih teknik pengukuran kerja: 
  1. Tujuan penggunan standar; 
  2. Tingkat akurasi yang diinginkan dalam standar; 
  3. Biaya yang dapat disediakan dalam pengembangan standar; 
  4. Sifat dasar pekerjaan yang diinginkan dalam standar; dan 
  5. Tingkat tanggung jawab individu dalam memahami elemen dari pengukuran dan standar kerja. 

Menurut Chaniago (2013:175), ada beberapa teknik yang dapat dipilih dalam mengukur kerja, antara lain: 

1. Pencatatan historis 
Teknik ini menggunakan pencatatan dari masa sebelumnya untuk mengukur kinerja pegawai, baik menggunakan kriteria waktu, jumlah halaman, jumlah baris, maupun jumlah yang telah dilayani. 

2. Catatan waktu 
Teknik ini memungkinkan para pegawai untuk menyimpan catatan tentang pekerjaan yang ia hasilkan dan waktu yang digunakan untuk membuat hasil pekerjaan tersebut. 

3. Sample pekerjaan 
Teknik ini dilakukan dengan cara mengestimasikan durasi waktu yang hilang selama pekerjaan berlangsung. Teknik ini dilakukan di waktu yang acak untuk memperoleh hasil yang akurat. Sebagai contoh, sample pekerjaan digunakan untuk mengukur perkiraan waktu yang harus diberikan untuk istirahat ataupun penundaan waktu lainnya. 

4. Pengukuran menggunakan stopwatch 
Teknik ini dilakukan tanpa sepengetahuan pegawai, dan baik digunakan saat melakukan pekerjaan yang singkat dan berulang. Setelah menghitung waktu menggunakan stopwatch, durasi waktu tersebut dijadikan sebagai standar ketika melakukan pekerjaan yang sama nantinya. 

5. Motion and time study 
Motion and time study adalah teknik mencari cara terbaik untuk melakukan suatu pekerjaan. Motion study terutama dilakukan untuk memperbaiki metode kerja, sedangkan time study dilakukan untuk mengukur standar aktivitas motion study. 

6. Study procedure 
Teknik ini digunakan untuk mempelajari prosedur kerja yang telah ditetapkan dan dijalankan oleh pegawai. Pekerjaan yang dinilai dipindahkan ke dalam flow chart, kemudian dibandingkan dengan prosedur standar yang telah ditetapkan. 


2.2. Standar Kerja 

Dalam mengukur kerja pegawai, diperlukan standar kerja. Standar kerja merupakan alat yang dapat dijadikan pegawai sebagai acuan untuk mengukur produktivitasnya. Beberapa aspek yang dapat diukur adalah waktu, kecepatan, jumlah yang dilayani, jumlah kesalahan. Keuntungan standar kerja adalah sebagai berikut: 
  1. Membantu peningkatan efisiensi pekerjaan. 
  2. Menginformasikan tingkat produksi yang diharapkan dari pegawai. 
  3. Membantu manajer dalam membuat keputusan personel. 
  4. Membantu para manager dalam pengawasan. Pengawasan yang diperlukan menjadi lebih sedikit dengan adanya standar kerja. 
  5. Menyediakan dasar untuk sistem insentif. 
  6. Membantu meningkatkan motivasi dan moral pegawai dengan membuat mereka sadar akan harapan yang ditumpukan kepada mereka. 


2.3. Pengertian Produktivitas Pekerjaan 

Menurut Hasibuan (1996:126), produktivitas adalah output (hasil) dibagi dengan input (masukan). Produktivitas akan naik dengan cara meningkatkan efisiensi dan sistem kerja, teknik produksi, dan keterampilan dari tenaga kerja. Rusli Syarif (1991:1) menyatakan bahwa produktivitas dapat dibagi menjadi dua arti. Secara sederhana, produktivitas adalah hubungan antara kualitas yang dihasilkan dengan jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil itu, sedangkan secara umum, produktivitas adalah rasio antara kepuasan atas kebutuhan dan pengorbanan yang dilakukan. 

Produktivitas kerja sendiri merupakan kemampuan pegawai dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang dipakai. Seorang pegawai dapat dikatakan produktif jika dia mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan diharapkan dalam waktu yang tepat. 



3. METODOLOGI 

Metode yang digunakan dalam pembuatan jurnal ini adalah metode kualitatif karena bersifat deskriptif dan cenderung meggunakan analisis. Dalam pengumpulan data, penulis melakukan riset perpustakaan dan observasi berupa mengumpulkan data dari berbagai buku dan situs web, dan mencari referensi dari penelitian-penelitian yang sudah ada. 



4. PEMBAHASAN 

4.1. Keterkaitan Pengukuran Kerja dan Produktivitas Pekerjaan 

Salah satu tujuan pengukuran kerja adalah untuk memperoleh kondisi nyata dari apa saja yang telah dilaksanakan pegawai. Dan seperti yang kita tahu, produktivitas adalah berapa yang dihasilkan dibagi dengan berapa yang digunakan. Teknik pengukuran kerja yang tepat dapat meningkatkan produktivitas. Para pegawai akan merasa termotivasi untuk menghasilkan output sesuai dengan standar dan bekerja seefektif mungkin. Banyak hal yang dapat diraih perusahaan melalui peningkatan produktivitas. Contoh dari pentingnya produktivitas adalah: 
  1. Produktivitas meningkatan output. 
  2. Produktivitas yang tinggi berdampak pada berkurangnya biaya produksi, yang berarti perusahaan akan mendapat keuntungan yang lebih besar. 
  3. Keuntungan yang lebih besar berarti mempunyai dana yang lebih banyak untuk mengembangan perusahaan atau bahkan berinvestasi. 
  4. Keuntungan yang lebih besar juga dapat menguntungkan pelanggan jika perusahaan memilih untuk menurunkan harga barang atau jasa. 
  5. Pengembangan perusahaan dan harga yang menurun berdampak pada pertumbuhan ekonomi perusahaan, daya saing yang meningkat, dan jumlah pelanggan yang meningkat. 

Hal ini tidak hanya menguntungkan, tapi juga menaikkan value perusahaan. Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, produktivitas tinggi didapat dari penerapan teknik pengukuran kerja yang tepat. 

Dalam sebuah penelitian studi kasus, Pavel Viskup dkk. (2019) menjabarkan pengaplikasian teknik pengukuran kerja menggunakan stopwatch dan dampaknya dalam mengoptimalkan output perusahaan. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk meningkatkan kinerja pegawai dan mengurangi biaya karena defect. Di akhir penelitian, kinerja pegawai naik dari 57% menjadi 98%, dan biaya berkurang dari 30% menjadi 50%. Kesuksesan ini merupakan berkat dari teknik pengukuran kerja yang tepat. 



5. KESIMPULAN 

Berdasarkan hasil Kajian Literatur dan pembahasan dalam jurnal ini, dapat disimpulkan bahwa pengukuran kerja adalah sesuatu yang penting untuk diterapkan perusahaan. Dengan pengukuran kerja dan teknik yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas kerja para pegawai. Produktivitas pegawai yang tinggi akan membawa banyak keuntungan bagi perusahaan, seperti meningkatnya daya saing dan value perusahaan. 



Daftar Pustaka 

Chaniago, Harmon. (2013). Manajemen Kantor Kontemporer. Bandung: Akbar. Limas Perkasa. 

Groover, M.P. (2007). Work Systems: The Methods, Measurement & Management of Work. Prentice Hall 

Hasibuan, Malayu. (1996). Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah (2nd ed.). Jakarta: PT Toko Gunung Agung. 

Viskup, P., Kateřina G., dan Žaneta P. (2019). Case study: Optimization of production processes. https://www.matec-conferences.org/articles/matecconf/pdf/2019/41/matecconf_cscc2019_01055.pdf

Rusli Syarif. (1991). Produktivitas. Bandung: Angkasa. 



Kemiripan: 2% 






Comments